Daerah Istimewa Yogyakarta, atau biasa disebut Jogja, adalah satu dari tempat-tempat pusat kebudayaan di Jawa. Terletak di kaki Gunung Merapi, Yogyakarta pernah menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Islam pada sekitar abad 16 dan 17. Dari Kerajaan Mataram inilah kebudayaan tradisional Yogyakarta yang diketahui saat ini berasal. Propinsi ini memiliki karisma tertentu yang selalu mempesona setiap orang yang mengunjunginya.
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta juga merupakan daerah berpenduduk terpadat di Indonesia. Yogyakarta didirikan pada 1755, ketika terjadi pemisahan Kerajaan Mataram menjadi Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta (biasa disebut Solo oleh masyarakat Jawa). Kesenian gamelan, tari-tarian klasik dan modern Jawa, dan juga wayang kulit, adalah beberapa dari daya tarik budaya yang dimiliki oleh Yogyakarta, yang akan sulit dilupakan oleh mereka yang pernah menyaksikannya. Para perajinnya pun handal dalam seni batik, kerajinan perak, dan kulit.
Kraton adalah pusat kehidupan tradisional masyarakat Yogyakarta yang akrab disebut Jogja ini. Di dalam pesatnya modernisasi, Kraton Kesultanan Yogyakarta selalu membawa semangat perubahan dan pembaharuan bagi kebudayaan Yogyakarta selama berabad-abad. Disamping kesenian klasiknya, Kesenian kontemporer seakan menemukan lahan yang subur di dalam masyarakat Yogya yang berorientasi budaya. ASRI atau Akademi Seni Rupa Indonesia adalah pusat dari kesenian di propinsi ini. Akademi ini adalah tempat penting bagi perkembangan seni lukis modern di Indonesia, yang antara lain diwakili oleh almarhum Affandi, salah satu impresionis terbaik yang dimiliki oleh Indonesia.
Terbentang dari Gunung Merapi ke Samudera Hindia, Jogja adalah gerbang utama menuju ke pusat Pulau Jawa. Akses udara, menuju propinsi ini dapat dilakukan dari Jakarta, Surabaya, maupun Bali. Tersedia juga layanan kereta api dan jalan raya bagi yang memilih transportasi lewat darat.
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah daerah yang relatif kecil dan sempit, tetapi kaya akan seni dan budaya yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan. Itulah sebabnya sebagian orang mengakui bahwa Yogyakarta merupakan tempat lahirnya budaya Jawa.
Sebutan Yogyakarta sebagai kota pariwisata menggambarkan potensi propinsi ini dalam kacamata kepariwisataan. Yogyakarta adalah daerah tujuan wisata terbesar kedua setelah Bali. Berbagai jenis obyek wisata dikembangkan di wilayah ini, seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar